Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Journey of Arman - Ch.8 | Keyakinan

Terpelongo. Mungkin adalah kata yang tepat untuk menggambarkan dua orang insan yang sedang beradu tatap sekarang ini di ruangan itu, ruangan kerja seorang dokter di rumah sakit tersebut. Canggung. Mungkin sebuah kata yang cukup tepat untuk menggambarkan suasana yang sekarang ini sedang dirasakan oleh orang sekeliling mereka, termasuk perawat dan juga lelaki muda yang di samping seorang yang sedang terpelongo tersebut. Pada awalnya, dokter tersebut sedang membaca laporan dari hasil pemeriksaan pasien-pasiennya itu. Dengan tekun, dia membaca laporan tersebut pelan-pelan, berusaha memahami hasil pemeriksaan itu dengan sangat teliti. Sembari membaca, dia juga membuat beberapa catatan mengenai tindakan yang akan dikerjakannya untuk mengobati pasiennya itu. Hingga, tiba –tiba pintu diketuk dari luar. Spontan saja, dia menyuruh orang yang mengetuk pintu itu untuk masuk. “Permisi dok, saya mengantarkan bapak Jerry beserta dengan saudaranya” ucap perawat itu ketika membuka pintu tersebu

Journey of Arman - Ch.7 | Pertemuan Kedua

Langit-langit masih terlihat cerah tersinari lampu kamar yang masih menyala, cahaya putih keluar dari bohlam lampu yang menempel di langit ruangan itu. Kamar terasa sangat dingin, sebab pendingin ruangan kamar itu dibiarkan menyala oleh sang pemilik kamar. Pengharum ruangan tampak menggantung dan berayun-ayun manakala terhembus oleh udara yang dikeluarkan oleh pendingin ruangan itu, sungguh segar tercium oleh hidung. Di atas sebuah kasur, ada dua orang insan yang sedang berpagutan mesra, masih melanjutkan apa yang sudah dua kali mereka lakukan tadi. Si pria muda dengan penuh nafsu menerjang bibir lelaki tersebut, sehingga tampak basah dan memerah. Tak mau kalah, si lelaki yang lebih tua kemudian menaiki lelaki muda itu lalu menindihnya. Perbuatan itu mereka teruskan sampai akhirnya mereka mendapatkan pelepasan yang lebih lagi, pada malam itu. “Aku penasaran dengan dokter yang kamu maksud itu Jer” celetuk lelaki yang lebih tua, dimana dia sudah menggeserkan tubuhnya dan memeluk le

Journey of Arman - Ch.6 | Apa itu benar dia?

Ruangan sejuk, bersih dan harum merupakan sebuah tempat yang wajib dimiliki oleh sebuah gedung, apalagi jika gedung tersebut merupakan bagian dari gedung rumah sakit. Gedung yang cukup luas tersebut terlelak di jantung kota ini, dimana dia sudah mengabdikan dirinya selama empat bulan. Terbilang baru memang, namun untuk ukuran dokter spesialis, dia tergolong sebagai makhluk yang berotak cemerlang. Lulus dari fakultas kedokteran di universitas paling terkenal di Yogyakarta, dia langsung melanjutkan pendidikannya di sebuah universitas di Singapura dalam waktu yang sangat singkat. Dia dipuja-puji sebagai calon dokter paling berpengaruh di bidangnya, dimana dia mendapat mendapatkan segala hormat dari berbagai dokter di segala usia dan penjuru negara. Bisa dibilang, dia cukup terkenal, layaknya seorang selebritas di dunia kesehatan. Rupa yang menawan, serta tutur kata dan juga kelembutan yang dimiliki oleh dirinya membuat siapapun sangat menyanjung dia. Bisa dikatakan, orang-orang

Journey of Arman - Ch.5 | Pertemuan Pertama

Teriknya matahari menusuk kulit, serasa seperti dipanggang dengan mentah-mentah dibawah matahari ini. Udara juga tampak memendarkan hawa panas yang diedarkan oleh sang matahari, membuat setiap hembusan angin seperti menambah siksaan rasa panas yang luar biasa dirasakan oleh kulit. Tidak ada satupun serangga atau hewan yang beriringan dengan mereka, yang ada hanya manusia yang turut berlalu-lalang bersama dengan mereka. Rasanya, di hawa yang sedemikian panasnya, burungpun enggan untuk melintas atau barang seekor anjing untuk berjalan, semua memilih sebuah tempat yang tertutupi sinar matahari hari ini. Begitu pula dengan dua orang lelaki yang sekarang ini sudah berada di sebuah ruangan yang berpendingin, dimana hawa ruangan itu membantu mereka melepaskan rasa panas yang sudah mengerjap mereka berdua sedari tadi. Ketika udara itu sampai ke kulit mereka berdua, mereka melenguh lega, sebuah ungkapan ketika menemukan apa apa yang dicari-cari pasti sama. Mereka berdua kemudian mengamb